Minggu, 11 November 2012

Kota Kembang

Liburan dua hari kemarin merupakan salah satu kejadian yang tidak direncanakan tetapi bisa dilangsungkan dengan sukses. Bahagianya, haha :D
Hal seperti di atas sering terjadi pada saya. Acara yang tidak direncanakan bisa berlangsung. Akan tetapi, kegiatan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari malah tidak terlaksana (terutama  acara-acara yang "hanya" untuk menyenangkan hati). Saya bingung. Apakah sebaiknya tidak perlu direncanakan? Semua yang (akan) terjadi, apakah dibiarkan begitu saja? Terjadi, ya terjadi. Tidak, ya tidak.  Berpikir...

&&&

TIDAK!!! Tulisan di atas tidak benar. Sebenarnya semua sudah ada yang merencanakan. Bukan saya, orang lain mungkin. Bukan orang lain? Yang Maha Esa pastinya. Begitu juga dengan acara jalan-jalan kemarin. Seorang kawan bersama teman-temannya yang merencanakan, namun karena teman-temannya batal ikut, jadi kawan ini mengajak kawan-kawannya yang lain, yaitu saya dan dua kawan lagi. Intinya, tidak ada yang kebetulan bukan??

&&&

Kami berangkat dari rumah Dea sekitar pukul 21.00 dan tiba di Kota Kembang sekitar pukul 23.00. Sepanjang jalan tidak lepas dari canda, tawa, gossip, rencana masa depan  dan spekulasi-speskulasi tentang apa pun yang kami lihat di pinggiran jalan. Imajinasi saya bekerja paling aktiv karena banyaknya kejadian-kejadian yang saya modifikasi menjadi cerita yang lain dan mengundang gelak tawa kawan-kawan ini. 
Ada kejadian lucu (setidaknya menurut kami, meskipun untuk pelaku cerita mungkin kejadian itu sangat memilukan serta memalukan). Ceritanya, di tepi jalan sekitar daerah Cibinong sepasang (kekasih) yang mungkin akan menjadi mantan sedang bertengkar hebat. Di dekat mereka terparkir dua sepeda motor serta sepasang muda-mudi yang menyaksikan pertengkaran itu. Sang wanita terlihat menarik-narik baju serta memukul-mukul dada pacarnya. 
Saya bingung, pertengkaran macam apa itu. Pasti wanita ini galau mau bertengkar ala wanita atau ala pria. Tarik-tarikan rambut atau memukuli pacarnya dengan hak sepatu atau batu. Wanita ini sepertinya ragu memilih satu di antara dua, akhirnya dia putuskan untuk menggabungkan keduanya. Menarik-narik baju serta memukul-mukul dada pacarnya dengan manja. haha :D 
Sang pacar  berusaha menangkap tangan kekasihnya, tetapi tidak berhasil. Mungkin tangannya licin seperti belut. Bisa jadi karena aliran-aliran magnet cinta di antara mereka sudah hampir habis sehingga tidak ada lagi daya tarik-menarik.
Spekulasi di antara kami pun mulai bermunculan. Siapa mereka? Siapa sepasang muda-mudi yang bersama mereka? Diskusi berjalan hangat dan lancar. Kami pun sampai pada sebuah kesimpulan. jreng, jreng, jreng!!! Kedua orang yang bertengkar itu sebenarnya sedang menjalin tali cinta, namun sang pria melirik tali yang lain dan mereka pun berencana berkencan. Di tengah jalan pacarnya datang dibonceng seorang pria bermotor oke. Mereka mencegat sang pacar dan  pertengkaran sengit itu pun terjadi. Di selimuti rinai hujan dan tatapan-tatapan aneh dari orang-orang yang menyaksikan, termasuk kami. Tidak ketinggalan umpatan-umpatan kecil karena mereka menghambat kelancaran lalu lintas. Yang terakhir, seruan-seruan menyemangati untuk kedua belah pihak yang berseteru. Kejadian itu adalah cerminan FTV Indonesia. Awalnya kami berpikir, itu merupkan adegan reality show "pacarku pacarmu". Kami bahkan celingak-celinguk ke sekitar tempat kejadian. Siapa tahu ada kamera TV A. Hhahah..
Sangat menghiburlah...

&&&

Itu kali pertama saya ke kota Kembang. hihi.. Kota Kembang mengingatkan saya pada sebuah film "Stepford Wives". Rumah-rumahnya tersusun rapi seperti di negeri antah - berantah. Ada ala Barbie, Cina, Jepang, dll. Tetapi tidak semua rumah tampak bagus dan cantik. Ada juga yang tidak terabaikan hingga rumput-rumput tinggi tumbuh dengan liarnya.
Rumah yang kami tempati terbuat dari susunan balok-balok kayu setengah lingkaran. Terdiri dari dua lantai. Ruang tamu, ruang makan, dapur terletak di satu ruangan tanpa sekat. Dua kamar tidur dan satu kamar mandi melengkapi lantai satu. Lantai dua hanya ruang kosong untuk tempat tidur cadangan. Rumahnya mungil dan cantik. 
Minggu pagi, saya dan dua kawan berjalan-jalan keliling komplek hingga sampai ke taman rekreasi Little Venice. Tidak terlalu wah, karena cat bangunannya sudah mulai terkelupas dan warnanya pudar dan banyak sampah!!. Kami melihat seorang pria (mungkin Arab) buang air seni sembarangan. Dengan santainya dia hanya membelakangi keramaian dan mengencingi pagar. Rasanya pengen gue tangkap dan pulangin ke mana pun asalnya. 

Secara keseluruhan liburan kemarin sangat oke. Terasa lebih segar dan siap untuk mengerjakan presentasi Sosiolinguitik, kan ya?? Iya, saya siap!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar