Rabu, 20 Mei 2015

4th

20.05.2015

Dear W,

The silent time is finally over.
On Sunday, you called me and apologized for your anger, your bad words and for being so emotional. I am glad it did not take so long time, I mean not as long as I imagined.
You said, we better forgive each other and move on, but still it won't be forgotten. Thank you for coming back. I mean it.

In the last three days we talked, we said hi, but I realize the change of your behaviour. It's not as cheerfull as it was. You only answer and lazily asked for one or two times. I know, it will take time to get back to our usual habit or maybe it would be better if we create new habbits, who knows right?
So, I won't ask too much. You still need time, I'll try to understand. 

Today, a few hours ago, you texted me

hii
(double [i] I feel something different

haiiiii
(it shows how happy I am when reading your message)

are you busy now?
(I am wondering why)

no, not busy
(of course I am not. Even if I am, maybe I'll say not)

Today I feel better than yesterday

Glad to hear that
Something happened? hahaaa

Hahaha.. there is something, hard to explain but it's strengthen
(The triple [ha] obviously mean better thing is happening)

aaahhhh,
I miss youuu

Yes, I know. hehe
Wait for me, please

of course, I will.

Can't wait to see what's next

Yours,
R.

Sabtu, 16 Mei 2015

3rd

Saturday, May 16th 2015, 13.47

Dear W,

I just arrived in the office. Yes? Why I work on Saturday? Yup! I know. It is weekend. What kind of Job that makes me leave my comfy bed back home right? Well, I do need to do something. Need to put my eyes on the office maintenance today. 

Another reason? Haaha, I know you know me. So, yes. It is not the only reason and it's not strong enough actually. I need to keep my mind, my body and my heart busy. My whole system needs to be distracted from you. 

Yesterday as I told you I met B and I. You know what happened? of course, what else? yes, I cried. Cried again. But I guess that would be the last time. I run out of tears. Lol. My eyes were in pain. My heart? Oh please, don't ask. After that talk with them, I am sure you will be back. I'll be waiting.

This morning, I woke up at 7.30. I was sitting on the toilet, thinking, about your message, when suddenly my Grandma screamed on Hole. Fortunately Hole was escaping and it would be a bad thing for anyone who doesn't know him. He scares people and barks on everything. So, I run and chased him. It took about 45 minutes. Bravo! time's spent very well.

Umm, message? what kind of message? your message honey.

 "Sleep well R" 

When I read it this early morning, I was happy yet sad and confused. You said that we better not to contact each other unless there is a very important thing, so reminding me to sleep well is very important to you. That made my day! 
I did want to reply it. So I spontaneously typed

 "I miss you W" 

But then I read again and decided to turned off my phone. And the message saved as a draft until now. I do missing you, but I need to respect our deal. I can't help it. You're killing me.

W,

What are you doing now? I miss you baby. I do. 
Don't forget to come back, OK?


Yours,

R.




Jumat, 15 Mei 2015

Der Zweite

Lieber W,

Freitag, 16.05.2015, 16.22. 
Eigentlich möchte ich sehr ein WA-Nachricht dir anschicken weil ich jetzt zurück zu Hause gehen darf, obwohl es erst 16.25 ist. Einen Termin möchte ich mit dir vereinbaren, so dass wir heute Abend sich unterhalten. Weißt du, Freitag ist mein lieblingstag, einen Gespräch mit dir zu haben? Ja, richtig! Weil ich bis morgen mit dir sprechen kann

Aber ich etscheide nicht zurück zu Hause. Ich fühle mich träuriger wenn ich zu Hause bin. Ich möchte andere Aktivitäten tun, so dass ich immer nich an dich denken. So, später nach der Arbeit werde ich mit B, I, usw treffen. 

Ich möchte nicht dir vergessen, aber ich werde auch nicht an dich erinnern. Wenn ich weine, dann weine ich. Ich werde nicht zu hart probieren. Que sere sera.

I miss you

Deine,
R.

Pertama

Dear W,

Aku minta maaf sudah melukai hatimu, menghancurkan kepercayanmu dan merusak apa yang kita punya. Benar kata orang, bahwa aku tidak tahu apa yang kupunya hingga saat aku kehilangan. Kini aku merasakan itu. 

Kamu selalu membuatku merasa spesial. Meskipun kadang kamu naik pitam ketika aku bertingkah menyebalkan lalu mengorek-orek masa lalumu, aku tau itu bukan hanya karena kamu ingin melupakan mereka, namun karena kamu tidak ingin membandingkan aku dengan yang sebelumnya.

Kamu mengajarkan aku kesederhanaan dan bersyukur tidak peduli keadaan apa pun. "Rin, aku mencintai hidupku". Berkali-kali kamu mengatakan ini hingga tak perlu usaha terlalu besar untuk mengingatnya, meskipun mengaplikasikan tidak semudah itu. Bersyukur adalah salah satu ungkapan cinta. Aku bersyukur kamu ada di hidupku.

Alasan menyukaimu. Sering kamu tanyakan, tetapi jawabanku hanya satu. Tidak tahu. Aku tidak tahu kenapa aku menyukaimu. Aku juga tidak tau apa yang kutangisi sejak dua hari lalu. Takut kehilangan kenyamanan dan rasa disayang? Takut lepas dari "selamat pagi gadis" dan "I love you sayang"? Aku tidak tahu. Yang aku tahu, ternyata sakit yang ini benar-benar sakit. Anehnya, aku tidak tahu sakitnya dimana. Bagian mana yang harus kuolesi minyak? Obat apa yang sebaiknya kuminum? Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku membersihkan mata seperti ini. Mungkin karena sudah terlalu lama, sehingga persediaan air mata pun menumpuk. Kamis pagi menangis. Kamis siang menangis. Kamis malam menangis. Pagi ini di kereta, aku pun menangis. Bengong menangis, membaca menangis, tidur menangis. Benar-benar air yang sangat banyak.

Mulai sekarang kita akan berjalan masing-masing. Fokus dengan diri sendiri dan melakukan apa yang kita inginkan. Sudah kuhapus semua yang berpeluang mengingatkan aku pada cerita kemarin. Seperti kamu yang ingin mencari tahu apakah aku benar-benar sayang padamu, aku juga ingin memastikan hal yang sama. 

Kukutip kembali tulisan Tere Liye yang dulu juga kutuliskan di surat pertamaku

"Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar"


"Aku masih di kereta, bisa temenin"
"Ah sayang, kamu bikin aku kaya orang lain. Aku ini milikmu loh"


"Jangan tidur, temenin dulu"
"Eh, kamu tidur duluan aja deh"
"Tidur, jangan, tidur, jangan. Mana yang benar?"
"Tungguin yaa"
"Siap nona manis. Ada saatnya kamu akan memperlakukan aku begitu"


"Aku juga penting dalam hidupmu, jadi aku harus dapat bagian."
"Berapa bagian yang kamu pengen?"
"Untuk sekarang 1/4 dari keseharianmu..." 



Segera kembali. Aku menunggu

Yours,

R.