........................................................................................................................................
Tadi pas di kamar mandi kayanya banyak banget yang mesti ditulis. Ide-ide seperti berebutan keluar dari persemedian. Lancar, seperti jalan tol jakarta di musim lebaran.
Ada banyak hal menarik yang seharusnya sekarang sedang gue ketik.
Akan tetapi, apalah daya. Pas gue klik new entry di blog gue, seketika itu pula semua ide-ide segar layaknya kucuran air pancuran di sebuah kampung nun jauh di mata, lenyap tanpa bekas.
Kenapa bisa begitu ya?
Paling kesal itu, kebanyakan ide pada baru bangun setelah hibernasi bertahun-tahun, justru ketika gue mau tidur. AAAArrrggghhh... Apa gue harus bawa kertas dan pensil ketika mau tidur?? Jadi, bukan seperti manusia normal lainnya. Sebelum tidur biasanya sikat gigi, cuci muka, tangan dan kaki, tapi mempersiapkan alat-alat tulis. Laptop juga boleh biar ga usah mindahin dari kertas ke komputer. Cek modem juga. Kuotanya masih ada ga. Jangan sampai udah lelah, letih, lesu ngetik berember-ember ide, eh connection time out... Ckck..
Jadi, sekarang saya sedang berpegangan pada kaki meja akibat bingung yang berkepanjangan terutama sejak lima menit lalu.
Baiklah..
Ada baiknya bila saya istirahat dulu, tidur mungkin.
Siapa tau ide-ide itu muncul lagi.
Tapi, kalau sudah mengantuk??? Apa daya, disimpan dulu di draft.
Konsekuensinya : kemungkinan ingat lagi setelah bangun sangat kecil.
ZZzzz..
Kamis, 15 November 2012
Minggu, 11 November 2012
Kota Kembang
Liburan dua hari kemarin merupakan salah satu kejadian yang tidak direncanakan tetapi bisa dilangsungkan dengan sukses. Bahagianya, haha :D
Hal seperti di atas sering terjadi pada saya. Acara yang tidak direncanakan bisa berlangsung. Akan tetapi, kegiatan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari malah tidak terlaksana (terutama acara-acara yang "hanya" untuk menyenangkan hati). Saya bingung. Apakah sebaiknya tidak perlu direncanakan? Semua yang (akan) terjadi, apakah dibiarkan begitu saja? Terjadi, ya terjadi. Tidak, ya tidak. Berpikir...
Hal seperti di atas sering terjadi pada saya. Acara yang tidak direncanakan bisa berlangsung. Akan tetapi, kegiatan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari malah tidak terlaksana (terutama acara-acara yang "hanya" untuk menyenangkan hati). Saya bingung. Apakah sebaiknya tidak perlu direncanakan? Semua yang (akan) terjadi, apakah dibiarkan begitu saja? Terjadi, ya terjadi. Tidak, ya tidak. Berpikir...
&&&
TIDAK!!! Tulisan di atas tidak benar. Sebenarnya semua sudah ada yang merencanakan. Bukan saya, orang lain mungkin. Bukan orang lain? Yang Maha Esa pastinya. Begitu juga dengan acara jalan-jalan kemarin. Seorang kawan bersama teman-temannya yang merencanakan, namun karena teman-temannya batal ikut, jadi kawan ini mengajak kawan-kawannya yang lain, yaitu saya dan dua kawan lagi. Intinya, tidak ada yang kebetulan bukan??
&&&
Kami berangkat dari rumah Dea sekitar pukul 21.00 dan tiba di Kota Kembang sekitar pukul 23.00. Sepanjang jalan tidak lepas dari canda, tawa, gossip, rencana masa depan dan spekulasi-speskulasi tentang apa pun yang kami lihat di pinggiran jalan. Imajinasi saya bekerja paling aktiv karena banyaknya kejadian-kejadian yang saya modifikasi menjadi cerita yang lain dan mengundang gelak tawa kawan-kawan ini.
Ada kejadian lucu (setidaknya menurut kami, meskipun untuk pelaku cerita mungkin kejadian itu sangat memilukan serta memalukan). Ceritanya, di tepi jalan sekitar daerah Cibinong sepasang (kekasih) yang mungkin akan menjadi mantan sedang bertengkar hebat. Di dekat mereka terparkir dua sepeda motor serta sepasang muda-mudi yang menyaksikan pertengkaran itu. Sang wanita terlihat menarik-narik baju serta memukul-mukul dada pacarnya.
Saya bingung, pertengkaran macam apa itu. Pasti wanita ini galau mau bertengkar ala wanita atau ala pria. Tarik-tarikan rambut atau memukuli pacarnya dengan hak sepatu atau batu. Wanita ini sepertinya ragu memilih satu di antara dua, akhirnya dia putuskan untuk menggabungkan keduanya. Menarik-narik baju serta memukul-mukul dada pacarnya dengan manja. haha :D
Sang pacar berusaha menangkap tangan kekasihnya, tetapi tidak berhasil. Mungkin tangannya licin seperti belut. Bisa jadi karena aliran-aliran magnet cinta di antara mereka sudah hampir habis sehingga tidak ada lagi daya tarik-menarik.
Spekulasi di antara kami pun mulai bermunculan. Siapa mereka? Siapa sepasang muda-mudi yang bersama mereka? Diskusi berjalan hangat dan lancar. Kami pun sampai pada sebuah kesimpulan. jreng, jreng, jreng!!! Kedua orang yang bertengkar itu sebenarnya sedang menjalin tali cinta, namun sang pria melirik tali yang lain dan mereka pun berencana berkencan. Di tengah jalan pacarnya datang dibonceng seorang pria bermotor oke. Mereka mencegat sang pacar dan pertengkaran sengit itu pun terjadi. Di selimuti rinai hujan dan tatapan-tatapan aneh dari orang-orang yang menyaksikan, termasuk kami. Tidak ketinggalan umpatan-umpatan kecil karena mereka menghambat kelancaran lalu lintas. Yang terakhir, seruan-seruan menyemangati untuk kedua belah pihak yang berseteru. Kejadian itu adalah cerminan FTV Indonesia. Awalnya kami berpikir, itu merupkan adegan reality show "pacarku pacarmu". Kami bahkan celingak-celinguk ke sekitar tempat kejadian. Siapa tahu ada kamera TV A. Hhahah..
Sangat menghiburlah...
&&&
Itu kali pertama saya ke kota Kembang. hihi.. Kota Kembang mengingatkan saya pada sebuah film "Stepford Wives". Rumah-rumahnya tersusun rapi seperti di negeri antah - berantah. Ada ala Barbie, Cina, Jepang, dll. Tetapi tidak semua rumah tampak bagus dan cantik. Ada juga yang tidak terabaikan hingga rumput-rumput tinggi tumbuh dengan liarnya.
Rumah yang kami tempati terbuat dari susunan balok-balok kayu setengah lingkaran. Terdiri dari dua lantai. Ruang tamu, ruang makan, dapur terletak di satu ruangan tanpa sekat. Dua kamar tidur dan satu kamar mandi melengkapi lantai satu. Lantai dua hanya ruang kosong untuk tempat tidur cadangan. Rumahnya mungil dan cantik.
Minggu pagi, saya dan dua kawan berjalan-jalan keliling komplek hingga sampai ke taman rekreasi Little Venice. Tidak terlalu wah, karena cat bangunannya sudah mulai terkelupas dan warnanya pudar dan banyak sampah!!. Kami melihat seorang pria (mungkin Arab) buang air seni sembarangan. Dengan santainya dia hanya membelakangi keramaian dan mengencingi pagar. Rasanya pengen gue tangkap dan pulangin ke mana pun asalnya.
Secara keseluruhan liburan kemarin sangat oke. Terasa lebih segar dan siap untuk mengerjakan presentasi Sosiolinguitik, kan ya?? Iya, saya siap!!!
Kamis, 08 November 2012
Menikah?!
Saya :"Oppung, nanti aku kalau udah kerja mau seperti nantulang. Tugas ke luar
negeri, bisa jalan-jalan dan
kelihatannya asik-asik"
Oppung :"Oh, dulu ada keluarga yang...... (menceritakan segudang kisah mengenai
wanita-wanita yang tidak menikah karena keasikan kerja dan tidak butuh
menikah)"
Saya :(terdiam)
&&&
Saya bahkan belum menyinggung topik pernikahan tetapi Oppung sudah langsung mengaitkan dengan topik itu. Kenapa??
Saya akan mencoba menebak.
Mungkin Oppung khawatir, kalau nanti saya keasikan bekerja dan kelelahan. Tidak memikirkan diri sendiri, makan tidak teratur, kurang tidur, kurang istirahat, dan jatuh sakit. Tentu ini tidak bagus. Apa gunanya bekerja keras hanya agar punya uang untuk disetor ke rumah sakit?
Bagaimana kalau tebakan yang ini.
Oppung takut saya keasikan bekerja, merasa mampu hidup mandiri dan tidak terlalu memikirkan urusan pernikahan. Berdasarkan cerita-cerita oppung tadi, tebakan yang kedua sepertinya yang paling cocok.
Pernikahan dan menikah. Bukan perkawinan dan kawin loh. Ini adalah pernikahan. Topik yang cukup serius mengingat ini adalah jalan hidup yang harus ditempuh semua manusia, setidaknya menurut keluarga saya. Tidak boleh ada manusia, terutama wanita, yang tidak menikah. Jangan coba-coba! Bahkan jangan pernah memikirkan hal gila seperti itu. Soal menikah dengan siapa, itu urusan lain lagi.
Kenapa? Kenapa wanita harus menikah? Kenapa oppung langsung menyetir pembicaraan kami ke arah itu? Sepintas terdengar seperti peringatan. Itu hal yang bodoh. Pendidikan tinggi tidak lagi penting kalau pada akhirnya memutuskan melajang.
Pernikahan. Ikatan seumur hidup. Anggap saja manusia hidup paling lama 70 tahun. Wanita diharapkan sudah menikah umur 25-an. Paling telat 30 lah. Jadi, 40 tahun setelahnya akan dihabiskan bersama seorang pria dan beberapa anak. Pria itu kan tidak selamanya baik dan sesuai keinginan. Anak-anak juga tidak selamanya lucu seperti ketika mereka masih merah. Mampu? Saya suudzon ya? Itu kan hanya pendapat saja.
Ayu Utami dalam "Si Parasit Lajang" mengatakan, menikah itu baik tetapi bukan untuk saya melainkan untuk orang lain. Akan tetapi, pada akhirnya menikah juga kan?
Jadi, yaa.. terserah saja.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya saya kagum setengah mati pada wanita-wanita bersuami dan beranak plus bekerja di mana pun mereka berada. Mereka sangat kuat dan tidak tertandingi. They are amazing and super cool. Tidak ada kata yang cukup ampuh untuk menggambarkan keperkasaan mereka.
Jadi, Oppung santai saja yaaa.. Aku tidak kepikiran sampai ke situ kok. Semester tujuh saja belum selesai. WISH ME LUCK yaaa.
Senin, 05 November 2012
Jealousy
Hari ini secara tidak sengaja gue menemukan penyebab kegalauan selama ini.
CEMBURU.
Ternyata kata ini sangat berbahaya. Saya korbannya. Cemburu membuat hati tidak nyaman, resah, gelisah, iri dan tidak pernah puas. Cemburu sedang berusaha membunuh saya.
Kesal karena teman lebih berhasil, lebih banyak uang, nilai lebih tinggi, dll. Cemburu itu racun. Dia tidak mematikan dalam beberapa detik atau menit, tapi menahun. Membuatmu menderita dan sekarat.
Lega rasanya mengetahui sumber masalah terbesar. Bersyukur adalah obatnya.
JEALOUSY, GO TO HELL!!!
CEMBURU.
Ternyata kata ini sangat berbahaya. Saya korbannya. Cemburu membuat hati tidak nyaman, resah, gelisah, iri dan tidak pernah puas. Cemburu sedang berusaha membunuh saya.
Kesal karena teman lebih berhasil, lebih banyak uang, nilai lebih tinggi, dll. Cemburu itu racun. Dia tidak mematikan dalam beberapa detik atau menit, tapi menahun. Membuatmu menderita dan sekarat.
Lega rasanya mengetahui sumber masalah terbesar. Bersyukur adalah obatnya.
JEALOUSY, GO TO HELL!!!
Kamis, 01 November 2012
imajinasi yang liar
Pernah merasa lelah dengan kepala yang terasa sangat penuh? Itulah yang sedang saya rasakan akhir-akhir ini. Banyak, sangat banyak, bahkan terlalu banyak yang saya pikirkan sampai seolah-olah jidat saya makin maju, padahal tidak. Bahkan ketika tidur pun begitu. Mata saya terpejam tetapi otak saya tetap aktiv, seperti ketika sedang terjaga.
Saya juga sering terlalu khawatir terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Terlalu banyak khawatir akan membunuhmu. Yeah..
Apa salahnya dimarahi karena pulang terlambat? Biarkan saja Rindang. Jangan terlalu takut. Beranikan dirimu.
Baru ingat, ternyata besok ada
UTS Bahasa Jerman dalam Konteks Pengajaran alias BJKP
Daaaahhhh :)
Saya juga sering terlalu khawatir terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Terlalu banyak khawatir akan membunuhmu. Yeah..
Apa salahnya dimarahi karena pulang terlambat? Biarkan saja Rindang. Jangan terlalu takut. Beranikan dirimu.
Baru ingat, ternyata besok ada
UTS Bahasa Jerman dalam Konteks Pengajaran alias BJKP
Daaaahhhh :)
Selasa, 09 Oktober 2012
Happy Birthday
Hello birthday girl !! are you happy today? hahaha..
Bocah banget emang. Jadi, hari ini adalah ulang tahun saya yang ke-21. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Entah kenapa saya tidak seantusias dulu ketika hari jadi semakin dekat. Dulu, paling cepat satu bulan sebelumnya sudah sangat terlihat betapa girangnya saya menyambut pertambahan umur ini. Satu hal yang kerap saya lakukan sejak kelas X (1 SMA) adalah menghubungi teman sekelas yang kebetulan tanggal lahirnya sama seperti saya. "Eh, kembaran ulang tahun kita bentar lagi loh, hahah :D". lima kali ulang tahun hal ini tidak pernah terlupa. Dia bukan teman dekat sih, tapi pengen aja mengucapkan itu.
Biasanya juga saya sudah mulai menyusun "wishes list" yang akan diucapkan di hari H nanti. Sebanyak-banyaknya deh. Jangan sampai ada yang lupa. Konyol banget emang! Hal gila lain yang saya lakukan adalah, menyetel alarm pukul 00.00 WIB dan setiap malam melihat-lihat catatan tambahannya, dengan tujuan pas hari H bisa bangun dan lagi, lagi dan lagi, make a wish!! Satu lagi, telfon mama-papa sebelum mereka telfon duluan dan merajuk. Cuih, cengengnya anak ini !
Berbeda dengan hari ini. Saya sama sekali tidak terlalu excited dengan urusan perulangtahunan ini. Bukan tidak peduli, tapi biasa saja. Dimulai dari bangun tidur pukul 05.00 WIB. Saya terbangun bukan karena sudah direncanakan seperti tahun-tahun yang lalu. Saya bangun karena saya memang ingin bangun. Bahkan saya baru menyadari kalau hari ini merupakan hari saya beberapa menit kemudian. Yang pertama saya lakukan adalah berdoa. Bukan untuk membuat harapan-harapan cengeng dan konyol (saya baru sadari baru-baru ini kalau doa-doa saya terlalu konyol dan banyak mau). Tidak ada deretan mau ini, mau itu, maksa-maksa Tuhan untuk mengabulkan semua rencana dan keinginan untuk tahun berikutnya. Terlalu sayang rasanya, membuang-buang doa untuk hal-hal yang masih bisa ditinjau ulang. hahaha. Pagi tadi yang saya sampaikan kepadaNya adalah ucapan syukur dan terima kasih. Untuk semuanya. Inilah doa saya. Seseorang pernah mengatakan, "kesulitan untuk mengucap terima kasih muncul karena kau belum tahu apa yang kau miliki" Bodoh ya?
Kesimpulannya, I know what I have. So,
God, if I can't have what I want
let me want what I have
Dan ini adalah progres buat saya. See, how selfish was I? bukan berarti sekarang langsung berubah dan menjadi sangat baik, alim, dll. Bukan begitu. Hidup itu proses kan ya. Terkadang hal yang instan-instan malah harus diwaspadai. Saya berusaha. Itu poinnya!
Hal menyenangkan lainnya, adalah hari ini banyak keberuntungan menyertai. Tadi pagi, untuk pertama kalinya tidak telat di kelas Herr Arie. Senang deh. Saya juga tidak mengantuk selama pelajaran si Bapak. Bersemangat !!. Lalu, akhirnya saya dan Uti menemui Ibu Lila mengenai urusan perMJan. Solusi yang dia tawarkan sama sekali tidak menggiurkan. Saya tidak tertarik. Maaf Bu, solusi dari Ibu saya tolak. hahaha.. sotoy!!!
Setelah kelas tambahan Sosiolinguistik selesai, saya mencoba keberuntungan di Pemutaran Film Festival Itanola (ko, agak MANOLA ya??) lanjut, lima menit sebelum film selesai tibalah saya di tempat pemutaran film. Mengendap-endap dan duduk paling belakang. Rasanya baru duduk dan tarik nafas 25 kali, filmnya pun usai. Oh iya, judul film itu adalah "IO NON HO PAURA" artinya "I'M NOT SCARED". yes I am. Tadinya saya mau langsung pulang tapi masih agak lelah jadi duduk-duduk sebentar. Beberapa detik kemudian mas dan mba MC mengumumkan, bahwa akan ada kuis. Ikutlah saya. Dua pertanyaan pertama tidak dapat. Saya pun duduk lebih dekat ke panggung agar MC segera melihat jikalau saya mengangkat tangan. Sebenarnya ini terlalu berani dan kelebihan PD. Saya hanya menonton 5 menit terakhir. Tahu apa kamu nak? Tapi, yang saya pikirkan hanya satu. Mencoba itu tidak mengapa. Kalau tidak bisa berarti bukan kesempatan saya. Ternyata oh ternyata, pertanyaannya adalah "Sebutkan tiga media partner Festival Itanola!"
Pukul 11an di opening ceremony Festival Itanola
Saya menyaksikan pembukaannya bersama Gege. Sebelumnya ini tidak direncanakan, spontan saja.
Saya : "Eh Ge, lihat deh. Medparnya oke-oke ya, ada okezone.com, sctv dan global tv. bagus ya"
Gege : iya Ndang!
Eng, ing, eng!!!!
Tidak ada yang kebetulam, teman!! Sejak kapan kalau melihat baliho yang saya memperhatikan media partnernya?? Sejak kapan itu? Tidak pernah loh! Tapi tadi pagi, saya membaca itu. Dan hanya tiga itu yang saya amati. Yang lain-lain saya acuhkan begitu saja. Kebetulan MC juga cuma minta tiga. Dari medpar yang sebanyak itu, bisa saja kan mereka minta lima atau lebih. Tatpi tidak! Mereka cuma minta tiga. Lihatkan???
Selain itu, dua pertanyaan sebelumnya berkaitan dengan film. Tadinya saya agak pesimis, tapi ternyata pertanyaan ketiga malah tidak berkaitan sama sekali dengan film. Thanks God. Keberuntungan kecil yang sangat menyenangkan!
Berkah lain untuk hari ini adalah, solusi untuk masalah perskripsian yang berhubungan dengan per MJan mulai terkuak. Belum berani ngomong. Semoga semua berjalan lancar. Padahal tadinya mau bolos kelas tambahan sosling loh. Sebabnya, saya BT habis ketemu Ibu Lila.
Now, I'm typing this with a big smile on my face. I just feel lucky today. Hal terakhir, jangan berlebihan. Sikapi semua dengan sewajarnya.
Happy 21st birthday Rindang
Happy 72nd John Lennon
God bless
Bocah banget emang. Jadi, hari ini adalah ulang tahun saya yang ke-21. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Entah kenapa saya tidak seantusias dulu ketika hari jadi semakin dekat. Dulu, paling cepat satu bulan sebelumnya sudah sangat terlihat betapa girangnya saya menyambut pertambahan umur ini. Satu hal yang kerap saya lakukan sejak kelas X (1 SMA) adalah menghubungi teman sekelas yang kebetulan tanggal lahirnya sama seperti saya. "Eh, kembaran ulang tahun kita bentar lagi loh, hahah :D". lima kali ulang tahun hal ini tidak pernah terlupa. Dia bukan teman dekat sih, tapi pengen aja mengucapkan itu.
Biasanya juga saya sudah mulai menyusun "wishes list" yang akan diucapkan di hari H nanti. Sebanyak-banyaknya deh. Jangan sampai ada yang lupa. Konyol banget emang! Hal gila lain yang saya lakukan adalah, menyetel alarm pukul 00.00 WIB dan setiap malam melihat-lihat catatan tambahannya, dengan tujuan pas hari H bisa bangun dan lagi, lagi dan lagi, make a wish!! Satu lagi, telfon mama-papa sebelum mereka telfon duluan dan merajuk. Cuih, cengengnya anak ini !
Berbeda dengan hari ini. Saya sama sekali tidak terlalu excited dengan urusan perulangtahunan ini. Bukan tidak peduli, tapi biasa saja. Dimulai dari bangun tidur pukul 05.00 WIB. Saya terbangun bukan karena sudah direncanakan seperti tahun-tahun yang lalu. Saya bangun karena saya memang ingin bangun. Bahkan saya baru menyadari kalau hari ini merupakan hari saya beberapa menit kemudian. Yang pertama saya lakukan adalah berdoa. Bukan untuk membuat harapan-harapan cengeng dan konyol (saya baru sadari baru-baru ini kalau doa-doa saya terlalu konyol dan banyak mau). Tidak ada deretan mau ini, mau itu, maksa-maksa Tuhan untuk mengabulkan semua rencana dan keinginan untuk tahun berikutnya. Terlalu sayang rasanya, membuang-buang doa untuk hal-hal yang masih bisa ditinjau ulang. hahaha. Pagi tadi yang saya sampaikan kepadaNya adalah ucapan syukur dan terima kasih. Untuk semuanya. Inilah doa saya. Seseorang pernah mengatakan, "kesulitan untuk mengucap terima kasih muncul karena kau belum tahu apa yang kau miliki" Bodoh ya?
Kesimpulannya, I know what I have. So,
God, if I can't have what I want
let me want what I have
Dan ini adalah progres buat saya. See, how selfish was I? bukan berarti sekarang langsung berubah dan menjadi sangat baik, alim, dll. Bukan begitu. Hidup itu proses kan ya. Terkadang hal yang instan-instan malah harus diwaspadai. Saya berusaha. Itu poinnya!
Hal menyenangkan lainnya, adalah hari ini banyak keberuntungan menyertai. Tadi pagi, untuk pertama kalinya tidak telat di kelas Herr Arie. Senang deh. Saya juga tidak mengantuk selama pelajaran si Bapak. Bersemangat !!. Lalu, akhirnya saya dan Uti menemui Ibu Lila mengenai urusan perMJan. Solusi yang dia tawarkan sama sekali tidak menggiurkan. Saya tidak tertarik. Maaf Bu, solusi dari Ibu saya tolak. hahaha.. sotoy!!!
Setelah kelas tambahan Sosiolinguistik selesai, saya mencoba keberuntungan di Pemutaran Film Festival Itanola (ko, agak MANOLA ya??) lanjut, lima menit sebelum film selesai tibalah saya di tempat pemutaran film. Mengendap-endap dan duduk paling belakang. Rasanya baru duduk dan tarik nafas 25 kali, filmnya pun usai. Oh iya, judul film itu adalah "IO NON HO PAURA" artinya "I'M NOT SCARED". yes I am. Tadinya saya mau langsung pulang tapi masih agak lelah jadi duduk-duduk sebentar. Beberapa detik kemudian mas dan mba MC mengumumkan, bahwa akan ada kuis. Ikutlah saya. Dua pertanyaan pertama tidak dapat. Saya pun duduk lebih dekat ke panggung agar MC segera melihat jikalau saya mengangkat tangan. Sebenarnya ini terlalu berani dan kelebihan PD. Saya hanya menonton 5 menit terakhir. Tahu apa kamu nak? Tapi, yang saya pikirkan hanya satu. Mencoba itu tidak mengapa. Kalau tidak bisa berarti bukan kesempatan saya. Ternyata oh ternyata, pertanyaannya adalah "Sebutkan tiga media partner Festival Itanola!"
Pukul 11an di opening ceremony Festival Itanola
Saya menyaksikan pembukaannya bersama Gege. Sebelumnya ini tidak direncanakan, spontan saja.
Saya : "Eh Ge, lihat deh. Medparnya oke-oke ya, ada okezone.com, sctv dan global tv. bagus ya"
Gege : iya Ndang!
Eng, ing, eng!!!!
Tidak ada yang kebetulam, teman!! Sejak kapan kalau melihat baliho yang saya memperhatikan media partnernya?? Sejak kapan itu? Tidak pernah loh! Tapi tadi pagi, saya membaca itu. Dan hanya tiga itu yang saya amati. Yang lain-lain saya acuhkan begitu saja. Kebetulan MC juga cuma minta tiga. Dari medpar yang sebanyak itu, bisa saja kan mereka minta lima atau lebih. Tatpi tidak! Mereka cuma minta tiga. Lihatkan???
Selain itu, dua pertanyaan sebelumnya berkaitan dengan film. Tadinya saya agak pesimis, tapi ternyata pertanyaan ketiga malah tidak berkaitan sama sekali dengan film. Thanks God. Keberuntungan kecil yang sangat menyenangkan!
Berkah lain untuk hari ini adalah, solusi untuk masalah perskripsian yang berhubungan dengan per MJan mulai terkuak. Belum berani ngomong. Semoga semua berjalan lancar. Padahal tadinya mau bolos kelas tambahan sosling loh. Sebabnya, saya BT habis ketemu Ibu Lila.
Now, I'm typing this with a big smile on my face. I just feel lucky today. Hal terakhir, jangan berlebihan. Sikapi semua dengan sewajarnya.
Happy 21st birthday Rindang
Happy 72nd John Lennon
God bless
Jumat, 05 Oktober 2012
Kulturfest 2012
Satu kata : LEGA
Setelah persiapan yang terbilang lama, lelah, bosan, panik, khawatir, marah, tawa, senang, dan semangat akhirnya KULTURFEST 2012 berakhir dengan sukses :)
Rasanya plong banget. Apa yang telah kita persiapkan akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa.
Memang ada kekurangan di sana-sini, but overall it was excellent, amazing and super cool.
Hal utama yang membuat gue merasa sangat, sangat lega adalah, seminar berlangung dengan lancar dan menurut gue SUKSES. Rencana awal gue adalah tiga seminar dan satu diskusi, yaitu seminar Budaya Urban, Seminar Beasiswa di Jerman, Seminar Narkoba, HIV/AIDS dan Seks Bebas serta Diskusi Film "VITUS", namun dalam pelaksanaanya ada perubahan, yaitu diskusi bertambah satu lagi ; diskusi tentang Narkoba dan HIV AIDS.
Hal lain yang membuat saya sangat puas adalah, berhasil mewujudkan alasan utama, kenapa gue dengan berani dan PD berlebih mencalonkan diri menjadi PJ Seminar, yaitu menghadirkan Rumah Cemara sebagai pembicara pada seminar Narkoba dan HIV/AIDS. Ini alasan utama saya.
Pertama kali saya menyaksikan Ginan di acara Kick Andy, saya langsung memutuskan, saya harus menjadi PJ Seminar agar bisa menghadirkan Rumah Cemara. Ketika kemarin mereka benar-benar datang, wuiiih, I felt WOW!! I did it!!. Saya bersyukur karena mereka mau datang, meskipun seminggu sebelmnya mereka sempat membatalkan tapi thanks God, lima hari kemudian mereka memutuskan untuk hadir sebagai pembicara.
Tidak lebih dari 4jam saya berbincang-bincang dengan mas Ikbal Rahman dan pelajaran yang saya dapat sangat berlimpah. Menghargai hidup, bekerja sesuai hasrat, kebaikan pada orang lain, dan tetap berpikir kritis. Apa yang saya alami selama 21 tahun tidak dapat dibandingkan dengan perjalanan hidupnya yang (mungkin) sangat berliku. tetapi Mas Ikbal bisa bangkit dan kini menjalani hidupnya dengan optimis dan bahagia. Kesimpulan saya, jangan menunggu hingga terperosok lebih dalam untuk menyadari betapa indahnya hidup ini. Kerikil-kerikil bakan batu-batu besar yang memghalangi pasti ada. Tidak perlu naif untuk mengakui itu. tetapi bagaimana menyikapi dan melewatinya, itulah hidup yang sesungguhnya.
Hal lain yang sangat mengena di saya adalah, tidak ada sesuatu yang kebetulan. Semua sudah direncanakan olehNya. Bukan menggurui atau mengkotbahi tapi, tiliklah masa lalumu, dan akan kau sadari itu memang benar. Itu yang saya rasakan. Hanya saja, terkadang saya sering melewatkan rencana itu. Betapa lalainya saya!
Perbincangan dengan Mas Ikbal juga pelan-pelan menghapus tembok besar antara saya dan pemakai/ mantan pemakai Narkoba, yang saya bangun dengan alasan membentengi diri dari pengaruh mereka. Hal ini mungkin terlalu naif, tapi percayalah tembok itu belum sepenuhnya hilang. Setidaknya saya sedang dalam proses memperkuat diri tanpa harus membentuk benteng tebal yang berlebihan dan akhirnya membuat saya hilang tertimbun dalam benteng tsb.
Sekian untuk siang ini
Setelah persiapan yang terbilang lama, lelah, bosan, panik, khawatir, marah, tawa, senang, dan semangat akhirnya KULTURFEST 2012 berakhir dengan sukses :)
Rasanya plong banget. Apa yang telah kita persiapkan akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa.
Memang ada kekurangan di sana-sini, but overall it was excellent, amazing and super cool.
Hal utama yang membuat gue merasa sangat, sangat lega adalah, seminar berlangung dengan lancar dan menurut gue SUKSES. Rencana awal gue adalah tiga seminar dan satu diskusi, yaitu seminar Budaya Urban, Seminar Beasiswa di Jerman, Seminar Narkoba, HIV/AIDS dan Seks Bebas serta Diskusi Film "VITUS", namun dalam pelaksanaanya ada perubahan, yaitu diskusi bertambah satu lagi ; diskusi tentang Narkoba dan HIV AIDS.
Hal lain yang membuat saya sangat puas adalah, berhasil mewujudkan alasan utama, kenapa gue dengan berani dan PD berlebih mencalonkan diri menjadi PJ Seminar, yaitu menghadirkan Rumah Cemara sebagai pembicara pada seminar Narkoba dan HIV/AIDS. Ini alasan utama saya.
Pertama kali saya menyaksikan Ginan di acara Kick Andy, saya langsung memutuskan, saya harus menjadi PJ Seminar agar bisa menghadirkan Rumah Cemara. Ketika kemarin mereka benar-benar datang, wuiiih, I felt WOW!! I did it!!. Saya bersyukur karena mereka mau datang, meskipun seminggu sebelmnya mereka sempat membatalkan tapi thanks God, lima hari kemudian mereka memutuskan untuk hadir sebagai pembicara.
Tidak lebih dari 4jam saya berbincang-bincang dengan mas Ikbal Rahman dan pelajaran yang saya dapat sangat berlimpah. Menghargai hidup, bekerja sesuai hasrat, kebaikan pada orang lain, dan tetap berpikir kritis. Apa yang saya alami selama 21 tahun tidak dapat dibandingkan dengan perjalanan hidupnya yang (mungkin) sangat berliku. tetapi Mas Ikbal bisa bangkit dan kini menjalani hidupnya dengan optimis dan bahagia. Kesimpulan saya, jangan menunggu hingga terperosok lebih dalam untuk menyadari betapa indahnya hidup ini. Kerikil-kerikil bakan batu-batu besar yang memghalangi pasti ada. Tidak perlu naif untuk mengakui itu. tetapi bagaimana menyikapi dan melewatinya, itulah hidup yang sesungguhnya.
Hal lain yang sangat mengena di saya adalah, tidak ada sesuatu yang kebetulan. Semua sudah direncanakan olehNya. Bukan menggurui atau mengkotbahi tapi, tiliklah masa lalumu, dan akan kau sadari itu memang benar. Itu yang saya rasakan. Hanya saja, terkadang saya sering melewatkan rencana itu. Betapa lalainya saya!
Perbincangan dengan Mas Ikbal juga pelan-pelan menghapus tembok besar antara saya dan pemakai/ mantan pemakai Narkoba, yang saya bangun dengan alasan membentengi diri dari pengaruh mereka. Hal ini mungkin terlalu naif, tapi percayalah tembok itu belum sepenuhnya hilang. Setidaknya saya sedang dalam proses memperkuat diri tanpa harus membentuk benteng tebal yang berlebihan dan akhirnya membuat saya hilang tertimbun dalam benteng tsb.
Sekian untuk siang ini
Langganan:
Postingan (Atom)