Minggu malam, saya asik gonta ganti channel TV mencari
program yang berkualitas. Mengingat acara TV seperti itu sangat sulit ditemui
di TV Indonesia, jadi lumayan melelahkan sih. Lebih tepatnya lelah pikiran dan
jari. Maksud hati ingin menenangkan pikiran eh, malah makin tak karuan. Jempol
kanan pun ikut meracau. Kelelahan dia!
Tiba-tiba “gggoooollll!!!!” teriakan tetangga yang membahana
dan cetarrrrr mengagetkan saya. Memang ada pertandingan apa? Maksud saya yang ‘berbeda’.
Biasanya kalau hanya pertandingan antar liga di Eropa, mereka tidak sesemangat
tadi. Mungkin karena mainnya tengah malam, jadi tidak enak teriak-teriak.
Mungkin saja.. Tetapi yang ini membuat saya penasaran. Apalagi ketika adik saya
bertanya, “Ada bola ya Karin? Ko si Ais (tetangga) kelihatan senang banget?”
Saya hanya menggumam sembari mengganti-ganti channel, mencoba mencari tahu.
Di sebuah stasiun TV swasta saya melihat tayangan ulang Tim
nasional Indonesia mencetak gol kedua. Wah, bagus ini!! Teriak saya dalam hati.
Akan tetapi, ketika saya melirik ke pojok kanan atas layar TV, ya ampun,
ternyata sudah 2-2 melawan tim nasional Laos. -____________- OK!!! Jadi begitu
ya? Pantas saja Ais tertiak-teriak. Tidak bisa menang setidaknya hasil seri mampu
membuat hatinya sedikit tenang. Semoga..
Asal jangan seperti kebanyakan komentar via twitter yang
ditayangkan di sebuah stasiun TV berita pagi ini yaa,. Hampir semua menanggapi perolehan
timnas semalam dengan pesimis. Komentar-komentar didominasi ungkapan kecewa,
marah dan putus asa. Kenapa?? Karena
mereka sangat mengharapkan hasil yang lebih dari sekedar seri. Baiklah!
Saya, seorang mahasiswi
Sastra yang jarang mengikuti perkembangan persepakbolaan baik internasional
maupun nasional tentu memiliki pendapat sendiri. Bukan ingin mengkritik timnas
atau pelatihnya habis-habisan, namun lebih melihat masalah ini dari sisi awam. Kekaguman saya pada fenomena si bola bundar
yang satu ini hanya sebatas tempelan poster Fernando Torres di dinding kamar, salah satu pemain
Chelsea yang katanya memiliki prestasi yang kian menurun. Jadi, boleh saja
kalian menganggap ini hanya kekurangkerjaan saya di senin pagi, sekedar
membunuh waktu untuk segera berangkat ke kampus dan memastikan diri tidak
terlambat. Kalau tidak, saya yang akan “dibunuh“ oleh si Ibu Dosen. Hahaha
Pertandingan
semalam merupakan pertandingan pertama di perebuatan piala AFF. Sebelumnya
Indonesia memang sudah melakukan uji coba dengan beberapa tim nasional dari
Brunei Darussalam, Vietnam dan Timor Leste. Hasilnya lumayan, namun
menurut banyak ‚pakar‘ sepak bola Indonesia, hasil itu masih belum memuaskan. Menengok
hasil semalam 2-2 melawan Laos membuat sebagian besar pengagum Timnas kecewa. Saya jadi ragu, mereka benar-benar
pendukung atau bukan sih? Melemparkan komentar-komentar pahit via jejaring
sosial. Bukannya bersyukur dan menyemangati lagi, malah mungkin membuat
semangat pemain makin drop.
Sepak bola Indonesia tidak luput dari goncangan masalah. Di
Indonesia semua bidang pasti ada masalahnya. Tidak terkecuali persepakbolaan.
Di belakang layar, dua kekuatan besar yang seharusnya mampu menjadi supporter
utama dan penyokong timnas kita malah saling adu jotos. Masing-masing merasa
lebih oke dari yang lain. Bahkan Alfred Riedl saja harus menjadi korban.
Dipecat, dipanggil kembali kemudian dipulangkan lagi. Seharusnya sih para pembesar ini malu
(kalau punya kemaluan)!! Tetapi, entahlah..
Sadar atau tidak, tentu masalah ini mempengaruhi kinerja
timnas. Bagaimana mungkin mereka bisa konsentrasi penuh kalau di rumahnya saja
piring, gelas ember dilempar kemana-mana saking kerasnya otak dan hati para
pemimpin yang tidak mau mengalah sama sekali. Saya saja, kalau berangkat dari
rumah muka tekuk sepuluh, di kampus juga bawaannya pasti bad mood. Itu saya
sih, tidak tau yang lain. Semoga timnas kita tidak secengeng saya. Menjadikan
alasan konyol seperti itu sebagai dalih menyelamatkan diri. Hehe..
Semua pihak sebaiknya mampu dan mau berkaca. Apakah pantas melakukan hal seperti yang sedang
mereka lakukan? Apa para penggemar sudah pantas berkomentar pedas dan
menyakitkan? Apakah pelatih Nil Maizar sudah pantas menjadi pelatih? Apakah
para pemain timnas sudah pantas berlaga di piala AFF? Apakah saya pantas
menuliskan ini?????
Lepas dari itu
semua, saya bangga pada tim nasional kita. Saya yakin, semua pasti menginginkan
kemenangan, namun hendaklah menengok persiapan-persiapan yang sudah dilakukan.
Apakah sudah seharusnya kita menang? Jangan berharap terlalu tinggi.. Dan
jangan pernah berhenti mendukung!!!
Dan sekarang
sudah pukul 08.30. Kelas saya mulai pukul 09.00. Belum mandi dan sarapan.
Sepertinya saya akan dimakan hidup-hidup. Hahahahha :D