Kamis, 08 Mei 2014

Gunung Padang: bukan gunung, bukan di Padang

Sudah beberapa minggu ini aku bergabung dengan Backpacker Stripping a.k.a Backstrip. Mereka ini komunitas jalan-jalan dengan motto one day is enough. Gue baru bergabung, masih probation lah ya. hahah, jadi belum banyak tahu tentang sejarah atau orang-orang Backstrip ini.

Gue tau Backstrip dari Kak Eby pas kita lagi nebeng mobil yang sama. Dia cerita banyak soal Backstrip. Dan gue bilang, oke. gue mau coba gabung dong. Ini nih yang gue pengen. Jalan-jalan cepat dan persiapannya gak lama. Bisa-bisa saking lamanya lupa mau jalan kemana.

Perjalanan pertama gue bareng mereka adalah ke Gunung Padang. Gunung Padang ini adalah sebuah situs megalitikum di daerah Cianjur. Kami berangkat jumat malam (1.5.2014) dan pulang keesokan harinya. Bersama 9 orang lainnya (Ka Eby, Mas Adi, Bang Juki, Bang Alex, Mpok Mirna, Dina, Mamat, Kiki dan Ridi) perjalanan pun dimulai. Kucoba memejamkan mata dan menyiapkan diri menjadi tempat persinggahan mimpi indah yang mungkin melewatiku malam ini. Kualihkan telingaku dari suara mesin bis yang meraung-raung memecah keheningan malam. Sekilas kulirik kebun teh melalui jendela kaca yang mulai berkabut. Pandangan kami pun bertemu. Waktu seolah berhenti. Aku dan mataku diam tanpa satu kedipan. Bahkan kabut yang telah menjadi tetesan air juga ikut terhenti. Kucoba mencari raungan mesin bis di antara desis angin gunung. Kurasakan mereka mendesis semakin kuat. Dia. Dia berkuasa atas angin dan juga atasku. Tatapan sedingin bongkahan es kutub utara menusuk sanubariku. Ada sebentuk kisah di sana. Kisah yang tidak pernah selesai. Percintaan panas menguasai dua insan. Kisah masa lalu meninggalkan luka segar dan merah. Bahkan dia mampu melihat darah dan api yang bersemayam di sana. Menjerit, mendamba dan memohon pembebasan dari sepasang mata. 

------___________________________________________---------

OK.
kembali ke cerita yang sebenarnya. Fokus!

Meeting point di terminal Kampung Rambutan. Pukul 11 malam kami berangkat ke Cianjur. Kalo gak salah nama bisnya Marita. Apa Marsita ya. Sepertinya Marita. Oke, setuju, Marita.

Dua jam kemudian kami tiba di Cianjur. Pertanyaannya, habis ini kemana lagi? Ke atas naik apa ya? Jalan atau numpak angkot? Setelah tanya-tanya sama abang ojek, kami memutuskan untuk naik angkot. Sebelum itu, kami mampir di sebuah mesjid, istirahat, bersih-bersih, pipis dan makan. Setelah itu kami berjalan beberapa meter. Dan voila!! ada angkot dong. Setelah Kiki berhasil bernego soal harga, Abang angkot mengantarkan kami mendekati gunung Padang.

Gue baca di internet katanya Pak SBY sudah pernah ke Gunung Padang. Tapi sampai sekarang gue masih curiga kalo beliau dan pasukannya tidak melewati jalan yang kami lewati malam itu. Spekulasi bermunculan. Yang paling absurd, sebenarnya yang  ke sini bukan SBY tapi orang mirip SBY. Ah sudahlah, tidak usah dilanjutkan. 
Nuansanya udah kaya naik ontang anting saat angin badai. Jalannannya (sepertinya) rusak. Gue sampai sakit perut dong. Gue naik mobil ke kampuang  halaman nun jauh di mato gak sampai sakit perut. Lah ini? Sakit perutnya kayanya karena masuk angin sih. Gue aja yang berlebihan.

Abang angkot menurunkan kami di (lupa namanya). Dari situ kami jalan kaki 3 km lagi ke situs Gunung Padang. Kabar bagusnya, beberapa meter sebelum ini sampai gunung Padang nanti jalanannya sudah diaspal. Gak goyang-goyang lagi. Di beberapa bagian ada naik turunnya. Jam 4an kami tiba di kaki Gunung Padang. Ngobrol-ngobrol sama Bapak Penjaga/Pemandu. Jam 5 kami mulai mendaki gunung lewati lembah keringat mengalir deras ke samudra bersama teman bertualang ~~~ Padang. Sudah ada tangganya jadi medannya gak terlalu susah sih (kata yang udah pernah naik gunung beneran). Tapi tetap saja melelahkan. Beginilah kalau jarang berolah raga.

Akhirnya tibalah di atas. Ada 5 undakan. Tanpa lelah si Bapak pemandu terus menjelaskan mengenai batu-batu di Gunung Padang ini. "Mega itu kan besar. Lith itu batu. Jadi Megalithikum adalah zaman batu besar ~~ Dulu di sini tempat penyambutan. Jadi ada penari-penari. Batu yang itu bisa mengeluarkan bunyi nyaring dan bernada jika dipukul dengan tepat. ~~ Di sana tempat untuk alat musik, itu tempat duduk, dll" The Bapak-bapak was keep talking and talking until I couldn't remember any single word he said. Maaf ya Pak. Semua yang Bapak bicarakan ada di google dong ya? iya dong ya? IYA. OK.

Sampai di undakan yang terakhir. Mulai dah. Foto-foto, makam-makan, minum-minum, tiduran ZZzzzz ~~~
Oh iya, kami gak bisa lihat matahari terbit karena mataharinya malu-malu kucing sama lembut dan segarnya kabut pagi. 

Sekitar pukul 7 kami turun. Turun gak selelah pas naiknya sih. Tapi begitu tangga terakhir terlewati, kaki gue terasa gemetaran. Kaki gue terkaget-kaget. Hahaha :D

Tiba di rumah sang Bapak Pemandu, makan-makan, bersih-bersih, tidur lagi (baca: tidur ayam). Jam 10 angkot yang semalam nganterin datang sampai gerbang masuk Gunung Padang. Dan kami pulang dengan damai. Eh iya, pas ngelewatin kebun teh. Foto-foto lagi. Ada kebun teh, jadi ingat Oppung Inong.. Sampi Cianjur ganti bis Mirata lagi. Dan apa kabar Kampung Rambutan? ~~


Life is tough.
Life is hard.
Expecting life would be easy? 
you better wake up and start to live the real life.

I mean,

problems and troubles
shit, life is not life without them 
just like spongebob said, "no clean without dirt"

if problems do not exist i guess, i'll never taste the beauty, the joy, the satisfaction of being life.

you will not understand how great is the feeling of letting go if the bastard you think you like didn't come and ruin your life.
or
how beautiful is it, when finally you are able to share the darkest part of your life to the world. so relieved.

sound naive?
maybe.

But,

everyone, every single person you meet is fighting a battle you know nothing about. Because that is one of hundred signs indicating you are still alive. Survive. But don't just survive, live your life.

look, my fault is sometimes i wonder too much, way too much. 
that's not good. it's not okay. 

so
see you when i see you.

Senin, 21 April 2014

Agama lain? Cari tau aja dulu.

Dulu pas pelajaran agama di SMA gue belajar juga tentang agama-agama lain, Islam, Budha, Konghucu dan Hindu, dasar-dasarnya aja sih. Waktu itu sih santai-santai aja. Belajar, ya belajar aja. Malah gue merasa keren, bisa pamer ke teman yang muslim kalo  gue hafal isi rukun islam :D

Pagi ini gue bertanya-tanya, mungkin gak sih ada pemeluk-pemeluk agama tertentu tidak bisa bertoleransi terhadap agama lain karena tidak tau apa / bagaimana itu Islam, Kristen, Budha dan Hindu, dll. Gue pribadi, karena pernah belajar jadi gue mengerti kalau setiap agama memiliki kebaikan, meskipun tentu saja ada perbedaan-perbedaan. 

Pelajaran kewarganegaraan memang mengajarkan toleransi antar agama. Tapi apakah itu cukup? Bagaimana gue bisa bertoleransi kalau semua yang gue ketahui tentang (penganut) agama x hanya yang buruk-buruk? Daripada fokus pada satu agama kenapa waktu gue SD/SMP pendidikan/ sekolah tidak memperkenalkan gue dengan agama lain selain Katolik? Okelah, gue tau ada 6 agama yang diakui di Indonesia. Tetapi bukankah lebih baik kalo gue tau sedikit tentang mereka? At least, gue tidak akan menghakimi agama x tidak baik, agama y kurang baik. agama z baik banget karena gue pernah belajar kalo semuanya itu memang baik. Lepas dari definisi baik yang memang relatif, tapi gue percaya ada hal-hal baik yang sifatnya universal. 

Di kampung gue, di Sumatera, se kecamatan semuanya Kristen. Televisi juga masih sangat jarang waktu itu. Agama lain yang pertama kali gue kenal adalah agama Islam. Jadi, pas kelas 1 SMP, ada keluarga polisi tugas di kecamatan. Kebetulan mereka memeluk agama Islam. Pas anaknya masuk sekolah, gue langsung cari tau. Gak pernah ngobrol langsung sih. Cuma curi-curi pandang. Nah yang membuat gue penasaran bukan, seperti apa mukanya anak baru itu?, bukan ini. Tapi, seperti apa sih orang Islam itu? Pas lihat langsung, gue kecewa. Ternyata sama saja. Orang-orang juga.


Perlakukan agama selain agamamu seperti gebetan (??)  kepoin aja dari A-Z, kalo bagus bolehlah diambil. Googling, baca buku, ngobrol, dll. 

Siapa sih yang tau Tuhan? Bisa aja yang kita pikir benar, ternyata Tuhan bilang tidak benar. Yang kita lihat di dunia ini kan orang/manusia, hewan dan tumbuhan. Paling tidak baik-baik sama mereka  ajalah dulu.

Selasa, 01 April 2014

The most dramatic drama is you

this story will be awarded as the most dramatic drama I ever had in my entire life, I guess.

This is started when last month an old friend, who called himself as my bestfriend, from JHS came to Jakarta. we'd like to see each other then we arranged a meeting. So, an appointment at 4 pm was made.
Unfortunately I was late. an hour late.
me: why? 
other me: because I took the wrong bus.
me: how old am I?
other me: 23 y.o.
me: How long have I been in (near) Jakarta?
other me: almost 10 years.
me: But still don't recognize the bus, the route, etc?
other me: Nope, they are all confusing.
me: I am done with you.
other me: Thanks.

OK, STOP IT.

.... He said, he still had another plans. He had to go somewhere to see his other friends or family, I don't know and don't care. So, since I came late we should postpone the meeting schedule to the next day. I said yes, "that's Ok. Tomorrow I'm free so it will be perfect."

But then, something always happen. His mom asked him to go to another city, to visit their family. so, eventually I couldn't see him at all.

I was so sorry. I apologized to him and myself because I felt guilty since the main reason we couldn't see each other is me.

Time flies. syalala ~~~

until last week, I met his friend. Also a really old friend of mine. So. I told him everything and the truth was revealed. The old friend, who called himself as my bestfriend, didn't go to Cengkareng or anywhere. Instead, they're hang out TOGETHER 30 minutes after the appointment was cancelled. I was fooled.

" When you said you wanted to go to Cengkareng, you didn't, right?" message sent.
message received "I want to"
"yeah, you want, but you didn't" message sent
message received "yes, I didn't go there"

just it, no sorry at all. 

He didn't say any word about that. At least this old friend must inform me that he didn't go to Cengkareng or anywhere else. I mean, if he told me, I won't felt guilty anymore.

So last night I sent him a message, "don't you think you owe me an apologize?"
This morning, he answered, no. He really thinks he didn't do anything wrong.

And this drama just popped out.
"I don't know rin. I think everything has changed since you asked ( about Cengkareng things). Because, I am sure in your mind I am nothing but liar. I don't feel the same about this (best)friendship anymore.  I thought we already know each other, but I was wrong. There are a huge gap between us. Just forget everything. You're on your own"

WHAT THE HELL IS GOING ON??

 I was like, WOW, such a drama queen. I laughed and laughed.  I was speechless, actually. This is toooooooo faaaaarrrrrr. So, after message by message, I came to this conclusion, " this is ridiculous. the most dramatic drama in my entire life. Well I'll see you when I see you" message sent.


 

Senin, 17 Maret 2014

Naik kereta api tut, tut, tuuuuuutttttttttt


Pertama, terima kasih karena dengan adanya kereta perjalanan dari dan ke kantor bisa lebih cepat dan lebih hemat. Kalau naik bis mungkin saya akan berangkat pagi sampai kantor malam (kapan kerjanya?). Kalo nyetir mobil atau sepeda motor agak beresiko sih, karena belum punya SIM dan  kendaraannya.Maunya kalo harus naik kendaraan pribadi sekalian helikopter aja.


Pas kuliah, gue pernah bilang gak mau kerja di daerah Jakarta karena jauh dan jauh. Eh malah dapatnya di daerah Jakarta Pusat dong. Pas gue cek, oh ternyata dilewati jalur kereta, Baiklah. Bagus. Bisa hemat waktu dan uang. I am ready to work!

Seminggu berlalu.
CAPE BANGET MEN!!

Naik kereta UI/Pocin-Karet dan sebaliknya pas hari kerja adalah nightmare comes true. Apalagi yang ke arah Karet itu keretanya jarang. Gila banget. Seminggu kemarin rasanya gue antara sadar dan tidak sadar. Kacau. Kadang sampai rumah langsung tidur. Tanpa makan dan mandi. hihi.. Paginya berangkat. Mikirin entar bisa masuk kereta gak ya. Telat gak ya. Para wanitanya sekuat kemarin gak ya. dll.

Senior gue pas di kampus sering banget men-tweet tentang perkeretaapian, sebelumnya gue cuek-cuek aja sih, Tapi pas gue baca lagi setelah pengalaman seminggu kemarin. Ya ampun, benar loh. hahah. Jadi ketawa gitu. Apalagi cara dia bercerita kocak banget. Sambil ngakak, dalam hati gue iya-iyain aja.
Ini contoh tweet dia (@inge_august), yang tanpa ragu segera gue amin-i. *nyarinya repot loh. tweet lama*

Kl gerakan yg bisa dilakukan hny berkedip dan detakan jantung, terdengar org merintih 'Allah hu akbar', itu jenis penuh kereta budak.
Nah, kalau udh susah mainin hape, berdempetan sama org, lantai kereta udh ga keliatan, tapi masih bisa buat ngegaruk muka, itu penuh biasa.
Kalau masih bisa lihat lantai kereta, masih bisa mainin hape, masih sempet mikir ntar mau makan siang apa, berarti kereta kosong.

*Eh, gue belum ijin ke kakaknya. Nanti dimarahin gak ya? Semoga enggak*

OKE.
Jadi dari tiga jenis penuh versi kak inge di atas, gue di jenis penuh kereta budak. SETIAP HARI. #tepuktangan
Bayangkan!!!

Nah, selama seminggu kemarin gue mempelajari beberapa hal. Naik kereta pas hari kerja itu penuh perjuangan. Pas mau naik saja harus sikut kanan sikut kiri. Harus kuat. Harus tahan banting. Fisik dan mental. Berhasil masuk kereta bukan berarti gue bisa leha-leha. Gue harus siap dengan berbagai macam posisi. Harus lentur. Ibarat pucuk pohon tertiup angin. Hanya saja angin di kereta itu tergantung pada tarikan rem Bapak-bapak masinis. Kalo dia nariknya tiba-tiba, yaa harus sigap. Cari pegangan atau tahan keseimbangan. Kalo dia nariknya pelan-pelan yaa kita juga olengnya pelan-pelan. slow motion gitu lah. Lama-lama jadi diagonal aja. Diagonalnya bisa ke samping atau ke depan. Kalo ke belakang belum penah sih. Seminggu ini gue gak pernah dapat tempat duduk (jangankan duduk, berhasil masuk aja udah syukur). Jadi, gue sudah mulai bisa beradaptasi dengan posisi-posisi diagonal. Sejauh ini yang paling ekstrem sih posisi itu.

Berhubung gue berdiri melulu, jadi harus tau juga posisi berdiri yang oke. Kalo berdirinya pas di depan kursi itu agak bagus karena kalo didorong dari belakang bisa pegangan ke dinding kereta. Kalo di tengah, harus bisa seimbang karena repot mau pegangan sama apa. Saran kepada wanita-wanita yang gak kedapatan kursi: KUNCIR RAMBUT/ POTONG PENDEK. Ganggu banget loh kalo ada rambut terbang-terbang persis di depan muka gue. Rasanya pengen gue potong sendiri sih. Itu kalo posisi di belakang. Kalo ditukar nih. Jadi, ceritanya gue di depan dan di belakang gue ada mba-mba. Tolonglah NAFASNYA DIKENDALIKAN. kalo gak, PAKE MASKER MBA! Agak geli aja sih ada angin-angin dari mulut siapa gitu bertiup pas di leher belakang atau di rambut gue. Nah, tuh nafas kan gak 100% wangi dan bersih seperti udara di kebun teh kan ya, jadi begitulah. Geli-geli jijik.

Gue seringnya naik kereta di gerbong khusus wanita, tapi kalo masuknya susah, gue masuk gerbong campuran juga. Kadang tuh sesama wanita sering lebih kasar daripada yang cowok-cowok. Mereka mainannya sikut. Kalo cowo, gak usah pake sikut, didorong aja kadang gue udah tersingkir. lemah banget. biarin. masih pemula. OKE. Meskipun pas di dalam tetap aja sih lebih gak enak di gerbong campuran. Kalo sesama cewe gue masih berani dorong-dorongan, kuatlah. Tapi, kalo sama cowo susah. Belum lagi kalo harus berdesak-desakan. Aduuh ampun-ampunan deh. Kalo di gerbong wanita, pas berdesak-desakan bisa aja muka sama muka ketemu. Habis itu buang muka, eaaaa. Hhahaha. Kalo di gerbong campuran, jarang sih. Soalnya mereka tinggi-tinggi (lebih tinggi dari gue) jadi gak sampai muka. Paling leher.

Baiklah.


Rencananya gue pengen ikutan yoga deh. Untuk melatih keseimbangan. kelenturan dan ketenangan jiwa/pikiran. Duiilaahh. hahahah


I'll not work forever so for now I'll deal with this and this. Enjoy every little things and focus on the good things. Ex. How are the passenger's expression. See that there are so many people inside the train but no one has the same face with the other. Every one is unique. How are their faces when they're happy, excited, sad, shocked, plain, sleepy, bored, tired, etc. Although the train is full some people still can make a joke based on it. They can laugh and enjoy the circumstance. While the other spend their times with complaining. I am a human, of course I complain too but just found out complaining in a fun way is way much better. Make it fun and laugh at it. 






Rabu, 12 Februari 2014

loveeeeee


Define love!




"So what's love actually?"

 

It's started from this. Definition of love. Can you describe what love is? Is it food? bestfriend? boy/girlfriend? family? pet? adventures? flowers? chocolate? romantic song? 

what is love!!

 

Is it the same love when I say I love my mom or I love Richard Gere or I loved my ex boyfriend. thank you tenses. I love my mom. I loved my ex. see?


I say, Love is life.


I still alive because I love my life. I love me. If not, I'll suicide. or I won't eat and won't sleep.


OR


Maybe I still alive because of love. From every one who loves me. The universe loves me. God loves me. How do I know? because sometimes some things are better than I expected. How if it worse? Then, too much dreams. 


How about people who doesn't have family. I mean alone. How they life? Because their own love is enough for themselves. Decision to die means you don't love yourself. If you don't, then who will?

Who will love you if you don't even care about your life?


Bad behavior?? change!! no? it means you don't love yourself.

 

 LOVE LIFE.

 

TOMORROW IS VALENTINE. happy valentine everyone!! spread the love, enjoy the chocolates (forget diet)!!

 


Minggu, 02 Februari 2014

Twitter, Facebook, Instagram, Blog

I will not talk generally, I will only talk about me. My feelings, my behavior, my decisions and also my answers about about ... social media. 

Once I read a tweet on twitter, "Keep favorite'ing like possessive girl/boyfriend" It makes sense, because by favorite'ing I keep the informations just for myself. It will be different if I retweet, I will get not only the infos but also share them with someone else.  But, one thing I always consider before pressing the RT button is do I really understand what will I retweet? If I'm not sure, the star button is the best choice. Postponing until I get that.

I don't have a lot of followers. I join twitterland since 2009, by now only have 212 followers. My following? *let me check* 374 accounts. See the gap? does it matter for me? at the beginning, yes. idk, I just didn't feel right when the number of followers are more than the following. But then, I realize something. it's started from a simple question: "Why do I follow a particular account?" The answer is also the answer for my previous question. I follow someone because I think their tweets are unique, funny, entertaining and enriching my knowledge. one more, to keep in touch. How about to stalk someone? hmm. I am not good stalker. I ever stalked the wrong person -_-. For stalking things just let uncle google do his job.
So, just like that. I keep on following due to the function. Useful? follow. Useless? leave it or think this, the unfollow button is created for purpose. 

Facebook. some friends already left facebook. Me? not yet. I live far from my family. So, this is the media, where me and my sisters/brothers can communicate through commenting the photos or status, posting some old photos/stories/jokes, sharing informations or even gossiping :p
The feels are different with text message or even pone call. 

I found my old friends on facebook. I have group, where it's members are from the same village. Sometimes we talk about the past, memories and memories. Sharing them makes me feel I'm home.
we post photos or update status to let each other know, we are okay where ever we are or what ever we do.

Instagram. same function. to memorize the memories. through pictures. Playing with colors and shapes. capture the moment and save it in one 1 x 1 photo.

Blog. same function. to memorize the memories. through words. Here I can talk more. sometimes i share the link on facebook or twitter, maybe someone will learn something. Now I'm trying to write in english. keep on learning.



ich bin schläfrig. Vielleicht werde ich morgen auf Deutsch etwas schreiben. Ich habe gerade absolvieren und es gibt keine Gelegenheit, Deutsch aktiv zu üben. Es ist der Hauptgrund, warum ich die Arbeit in Lazada nicht nehmen möchte. Ich habe keine Zeit oder Chance, mein Deutsch zu trainieren. Vielleicht werde ich das vergessen. Ich möchte nicht. Aaa, jetzt liebe ich Deutsch mehr.
Jetzt ist die richtige Zeit für livemocha.com


See you. Auf wiedersehen. Au revoir.